gCLxcKKAJmbACaihfr7QajzX6AsZRlzTBM0AxvT0

JURNAL : Pendekatan Model Ontologi Untuk Merepresentasikan Body of Knowledge Digital Chain of Custody

Post a Comment
JURNAL : Pendekatan Model Ontologi Untuk Merepresentasikan Body of Knowledge Digital Chain of Custody
ABSTRAK - Penanganan Chain of Custody untuk barang bukti digital lebih sulit dibandingkan penanganan barang bukti fisik pada umumnya. Sayangnya hingga saat ini belum tersedia sebuah tools yang secara komprehensif mengimplementasikan konsep digital chain of custody. Tools yang tersedia saat ini umumnya dibangun untuk membantu investigator menemukan bagian-bagian spesifik dari bukti digital, namun tidak berorientasi pada konsep umum investigasi. Karena itulah ketersediaan tools yang berorientasi pada proses investigasi akan sangat membantu digital investigator/ forensics analyst dalam melakukan aktivitas investigasi kasus-kasus cyber crime. Pendekatan ontologi adalah salah satu model yang dapat diterapkan untuk kepentingan ini. Dalam hal ini ontologi digunakan untuk memahami karakteristik barang bukti digital. Selanjutnya output dari pendekatan ontologi ini dijadikan sebagai input bagi pengembangan model dan prototype sistem digital chain of custody. Penelitian ini adalah sebuah penelitian awal untuk menghasilkan tools untuk mendukung proses investigasi. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengembangan model ontologi dari Cosic melalui pendekatan visual untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang body of knowledge dari digital chain of custody. Telah dihasilkan empat bagian model utama melalu pendekatan visual ontologi berbantuan tools OWLGrEd, yaitu tahapan digital chain of custody, framework ontologi manajemen bukti digital, metode semantic, dan chain of custody untuk model ontologi. Hasil yang didapat ini akan menjadi landasan body of knowledge yang diperlukan oleh investigator maupun analis untuk pengembangan sistem digital chain of custody.
Kata Kunci
Digital Chain of Custody, Bukti Digital, Digital Forensics

PENDAHULUAN - Kasus–kasus cybercrime merupakan sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh para penegak hukum saat ini. Data dari Symantec yang dikutip oleh [1], menunjukkan bahwa pada tahun 2012 setiap detik rata-rata terdapat 18 orang yang menjadi korban cybercrime dengan total kerugian hingga mencapai angka US$ 197 per korban. Total kerugian tersebut meningkat pada tahun berikutnya hingga mencapai angka US$ 298 per korban. Data ini menunjukkan bahwa cybercrime adalah sebuah permasalahan serius dalam era digital.
Solusi untuk pengungkapan kasus-kasus cybercrime adalah melalui aktivitas forensika digital, yaitu penggunaan ilmu dan metode untuk menemukan, mengumpulkan, mengamankan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan barang bukti digital yang terkait dengan kasus yang terjadi untuk kepentingan rekontruksi kejadian serta keabsahan proses peradilan [2]. Dalam hal ini menurut [3], elemen penting pada forensika adalah integritas dan kredibilitas barang bukti. Melalui barang bukti inilah investigator atau forensic analyst dapat mengungkapkan kasus dengan kronologis yang lengkap, melakukan proses penyidikan dan penuntutan hukum. Untuk itu, salah satu prosedur penting dalam penanganan barang bukti adalah apa yang disebut dengan Chain Of Custody, yaitu sebuah prosedur untuk secara kronologis melakukan pendokumentasian terhadap barang bukti.

DOWNLOAD JURNAL

Related Posts

Post a Comment