Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama dan mengetahui tingkat kelayakan aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama menggunakan Java mobile untuk pembelajaran. Dengan adanya aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama, diharapkan dapat mendukung pada mata pelajaran bahasa Jawa di Sekolah Menengah Atas. Pengembangan aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama ini menggunakan metode Research and Development yang terdiri dari 8 tahapan. Pengujian yang dilakukan berupa alpha testing dengan validasi oleh expert judgement, untuk memenuhi kriteria sebuah aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama yang layak, baru dilakukan pengujian beta testing dengan memberikan kuisioner kepada siswa. Pengambilan data dilaksanakan di SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta kelas XII dengan melibatkan 30 siswa untuk uji coba instrumen diambil dari kelas XII IPA 1 dan 50 siswa yang diundang dan hadir dari 6 kelas untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap kelayakan aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama untuk pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan angket Skala Likert, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan mengubah data hasil rata-rata penilaian ke dalam interval skor kelayakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat validasi pengembangan aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama dari validator ahli media sebesar 4,22 pada kategori sangat layak,dan ahli materi mendapat skor 4,37 pada kategori sangat layak, sedangkan menurut tanggapan siswa mendapat skor 4,07 yaitu pada kategori layak. Hasil pengujian secara keseluruhan menunjukkan bahwa aplikasi penerjemah bahasa Jawa Ngoko-Krama menggunakan Java mobile untuk siswa kelas XII layak untuk digunakan.
Kata kunci: Pengembangan, Aplikasi Penerjemah Bahasa Jawa Ngoko-Krama, Java Mobile Kelayakan
Pendahuluan
Belakangan ini bahasa Jawa sudah mengalami kemunduran secara fungsional, hal ini disebabkan oleh terus menyempitnya pemahaman terhadap khasanah kata bahasa Jawa. Adanya kecemburuan bahkan rasa malu dikalangan generasi tua terhadap upaya pembaharuan kreatif pemanfaatan kosakata bahasa Jawa secara maksimal oleh generasi muda juga menjadi salah satu penyebab kemunduran fungsional bahasa Jawa. Satu penyebab lagi yaitu terdesaknya bahasa Jawa oleh rekayasa nasionalisme bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Semua itu jelas terlihat pada kenyataan sekarang. Anak-anak sekarang yang akan menjadi generasi penerus yang peduli dan diharapkan akan menjaga bahasa Jawa agar tetap lestari lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.
Peneliti: Editya Indra S
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment