Abstrak
Data yang sulit diketahui nilai kepastiannya seperti faktor kesehatan yaitu obesitas, jantung, diabetes, radang panggul, tumor dan hipertensi dan faktor metode kontrasepsi yaitu efektifitas, harga, usia dan jangka waktu merupakan faktor kendala dalam memilih alat kontrasepsi. Faktor-faktor tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangkan dalam pemodelan yang menggunakan logika Fuzzy. Penggunaan pemodelan logika fuzzy karena sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan. Logika Fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak dalam memilih metode / alat kontrasepsi yang tepat. Dengan menggunakan penalaran Logika Fuzzy Hatani dalam pemrosesan data input dan output, serta informasi untuk pemodelan pengambilan keputusan sangat mendukung dalam penanganan memilih alat kontraepsi yang tepat.
Kata kunci: Kontrasepsi, Logika Fuzzy, Keluarga Berencana
Pendahuluan
Dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, KB (Keluarga Berencana) merupakan salah satu upaya untuk meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Aseptor keluarga berencana menggunakan alat kontrasepsi dalam program KB namun perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya.
Peneliti: Isworo Nugroho
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut:
Post a Comment
Post a Comment