Abstract
This research is purposed to reveal the contribution of experience prakerin and vocational competence on industry 's readiness to enter the workforce students of computer techniques and network proram class XII in SMK N 2 Padang Panjang. This research is a descriptive correlational . The study population numbered 100 people and sample totaled 50 students of class XII computer techniques and network program in SMK N 2 Padang Panjang Academic Year 2012/2013 . Technique of random sampling (Simple random sampling). Data collection using questionnaires and documentation. Data were analyzed using Pearson product moment correlation and multiple correlation for analysis . The results of data analysis showed : 1) experience prakerin to contribute 22.15 % of the student readiness to eter the workface industry, 2) vocational competence contributed 22.98 % to the readiness to eter the workface industry , 3 ) How to experience prakerin and vocational competence jointly contributed 34.94 % of industry 's readiness to enter the workforce students of computer techniques and network proram class XII in SMK N 2 Padang Panjang. The results of this study indicate that the experience prakerin and vocational competence contribute to readiness to enter the workface industry.
Keywords: experience prakerin, vocational competence, readiness workface, Descriptive Correlational, Simple Random Sampling.
Pendahuluan
Pendidikan memegang peranan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Ketersedian SDM yang berkualitas merupakan salah satu persoalan penting dan mendesak. SMK sebagai salah satu subsistem pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan tenaga kerja terampil. Hal ini ditegaskan dalam sistem pendidikan nasional (Dikmenjur, 2005:1) bahwa: “Dalam konteks undang-undang Sistem Pendidikan Nasional lulusan SMK agar dapat; 1) Bekerja di dunia usaha dan dunia industri; 2) Bekerja secara mandiri atau usaha sendiri; 3) Melanjutkan studi kejenjang perguruan tinggi. SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan performansi untuk menghasilkan tamatan yang dapat diserap pasar tenaga kerja. Namun pada kenyataannya masih ada tamatan SMK yang menganggur. Hal ini terjadi karena siswa kurang siap memasuki dunia kerja dan kurangnya keterampilan. Menurut hasil observasi di SMK N 2 Padang Panjang tiap tahun minat siswa memasuki dunia kerja industri menurun
Peneliti : Mutia Oktavia
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut ini :
Post a Comment
Post a Comment