gCLxcKKAJmbACaihfr7QajzX6AsZRlzTBM0AxvT0

Jurnal : Sistem Rekomendasi Menu Harian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Berdasarkan Kebutuhan Kalori Bayi dengan Metode TOPSIS

Post a Comment

Abstrak 

Pada bayi usia enam sampai dengan dua puluh empat bulan, makanan pendamping ASI (MPASI) harus mulai diberikan. MPASI harus bersifat mencukupi untuk bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan bayi dengan masih memperhatikan keberlangsungan pemberian ASI. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, jumlah kalori merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Jika setiap kali ibu akan mempersiapkan makanan untuk bayinya harus mempertimbangkan pemenuhan kalori tersebut maka akan sangat tidak efisien waktu dan tenaga. Untuk itu, penelitian ini mengusulkan dibangunnya sebuah sistem rekomendasi menu harian bayi dengan mempertimbangkan kebutuhan kalori harian bayi dengan menggunakan metode technique for order preference by similarity to ideal solution (TOPSIS). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, analisa penerapan metode, implementasi, dan pengujian. Dalam penelitian ini, berhasil dibangun sistem rekomendasi yang diinginkan, yaitu menghasilkan menu harian dengan jumlah waktu makan sesuai usia bayi dengan memperhatikan nutrisi dan preferensi user terhadap bahan makanan yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem rekomendasi ini telah sesuai dengan yang diharapkan.

Kata Kunci: bayi, kalori, kebutuhan nutrisi harian, MPASI, sistem rekomendasi, TOPSIS


Pendahuluan

Pada bayi usia enam sampai dua puluh empat bulan, air susu ibu (ASI) sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tunggal bayi. Oleh karena itulah, bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), yaitu yang mencakup seluruh makanan padat dan cair selain air susu ibu atau susu formula (Agostoni et al. 2008), untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Perpindahan dari pemberian ASI eksklusif ke MPASI biasanya mencakup periode usia enam bulan hingga delapan belas sampai dua puluh empat bulan. Periode tersebut merupakan periode rentan malnutrisi pada banyak bayi. World Health Organization (WHO) memperkirakan 2 dari 5 anak tidak tumbuh dengan baik pada negara-negara dengan penghasilan rendah (WHO 2014). Oleh karena itulah maka pemberian MPASI harus bersifat mencukupi, yang artinya makanan tersebut harus diberikan dalam jumlah, frekuensi, konsistensi dan menggunakan bermacam makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan anak dengan masih memperhatikan keberlangsungan pemberian ASI (WHO 2014). Kebutuhan kalori yang merupakan bagian dari nutrisi harian bayi dapat diketahui dengan perhitungan berdasar rumus hasil penelitian medis. Ini digunakan untuk melakukan aktivitas harian bayi (Heimburger 2006). Kebutuhan kalori tersebut terpenuhi dengan konsumsi makanan atau minuman setiap harinya. Kalori pada makanan yang paling besar dihasilkan oleh kandungan karbohidrat, protein dan lemak dalam setiap bahan makanan (Youdim 2013). Jumlah kalori setiap menu makanan yang akan disajikan juga dapat dihitung berdasar tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Slamet dan Tarwotjo 1980). Namun, untuk menghitung kebutuhan kalori harian bayi dan menyesuaikannya dengan menu makanan membutuhkan waktu dan kecermatan ibu.


Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link donwload dibawah ini :
Jurnal : Sistem Rekomendasi Menu Harian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Berdasarkan Kebutuhan Kalori Bayi dengan Metode TOPSIS

Related Posts

Post a Comment