gCLxcKKAJmbACaihfr7QajzX6AsZRlzTBM0AxvT0

JURNAL : ANALISIS KINERJA SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE POWER LINK BUDGET DAN RISE TIME BUDGET PADA PT.TELKOM

Post a Comment

Abstract 

This study aims to analyze the performance of a fiber optic communication system to link Batusanggkar – Lintau PT.Telkom. The tools used are the OTDR and optical power meter. Type of optical fiber used is an optical fiber with G.655. Core optical fiber studied as much as 8 cores. The average attenuation of each core generated based on the OTDR is 0.22139 dB/km, while the average attenuation measurements of each core based power meter that is 0.236075 dB/km. Average attenuation OTDR and power meter still below the values calculated in reference to the ITU-T standard is 0.285448 dB/km. Results of power link budget calculations on each core with a cable length of 34,665 km with total average attenuation of each core 9.84019 dB and output power received is -8.51019 dBm receiver, then the value of the link power budget calculations compared with Rx transmitting device sensitivity (-27 dBm = 0.002 mW), where the value of the calculation is smaller than the Rx sensitivity. It can be concluded that the performance of an optical fiber communication system to link Batusanggkar - Lintau which has worked well and normal. While the rise time budget analysis results indicate that the value of the overall system rise time exceeds the maximum standard of 35% RZ bit period of 10 Gbps bit rate is 35 ps (53,689 ps> 35 ps). 

Keywords: OTDR, Power Meter, Core, Link Power Budget, Rise Time Budget


Pendahuluan

Kemajuan dibidang teknologi pada era modern ini sangat pesat. Demikian pula kebutuhan trafik yang terus meningkat dan permintaan dari pemakai jasa telekomunikasi terus bertambah baik dalam segi kualitas maupun pada segi kuantitas dalam arti sistem komunikasi tersebut dapat menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu bersamaan. Bekembangnya teknologi maka penyedia jasa telekomunikasi sekarang telah bisa memberikan layanan berupa paket data intenet dan paket layanan TV kabel. Pemakaian kawat tembaga sebagai media tansmisi dalam sistem komunikasi tidak lagi memungkinkan untuk digunakan dalam transmisi data jarak jauh dengan kapasitas besar dan kecepatan yang tinggi. Dengan kendala inilah pemakaian kawat tembaga sebagai media transmisi digantikan oleh serat optik dengan kemampuan yang lebih tinggi. Crisp dan Elliott (2008: 99) mengatakan bahwa “Karena frekuensi gelombang cahaya sangat tinggi, maka bandwidth yang tersedia untuk komunikasi juga sangat lebar. Serat optik dapat menyediakan bandwidth dalam beberapa Gigahertz, dibandingkan dengan bandwidth kabel koaksial tembaga yang hanya mencapai ratusan Megahertz”.


Untuk lebih lengkapnya silahkan download di link berikut ini :

JURNAL : ANALISIS KINERJA SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE POWER LINK BUDGET DAN RISE TIME BUDGET PADA PT.TELKOM

Related Posts

Post a Comment