gCLxcKKAJmbACaihfr7QajzX6AsZRlzTBM0AxvT0

JURNAL : Komparasi Metode Hybrid Image Watermarking DWT-SVD dengan RDWT-SVD Untuk Proteksi dan Perlindungan Hak Cipta Pada Citra Digital

Post a Comment
JURNAL : Komparasi Metode Hybrid Image Watermarking DWT-SVD dengan RDWT-SVD Untuk Proteksi dan Perlindungan Hak Cipta Pada Citra Digital
ABSTRAK - Teknik watermarking terus berkembang, mulai dari penggunaan teknik watermaking yang berdasarkan pada domain spasial, domain frekuensi sampai dengan penggabungan dari beberapa metode watermarking. Untuk menghasilkan metode atau teknik watermarking yang lebih baik untuk proteksi pada file gambar atau citra digital dilakukan penggabungan atau kombinasi beberapa teknik watermarking yang sudah ada. Teknik ini dikenal dengan istilah hybrid image watermarking. Tujuan dari hybrid image watermarking yaitu supaya bisa menghasilkan teknik watermarking yang memiliki kriteria robust dan imperceptibility yang baik. Dari berbagai kombinasi hybrid image watermarking yang dilakukan dalam bidang watermarking, kecenderungan menggabungkan teknik Discrete Wavelet Transform (DWT) dengan teknik Singular Value Decomposition (SVD) banyak dilakukan karena bisa menghasilkan teknik watermarking yang memiliki kriteria robust dan imperceptibility yang tinggi. Penambahan unsur redudansi pada Discrete Wavelet Transform (RDWT) bisa menghasilkan teknik watermarking yang lebih robust lagi dibandingkan dengan teknik lain, dan hal ini yang ingin dibuktikan pada penelitian ini dengan melakukan komparasi hybrid image watermarking metode teknik DWT-SVD dengan teknik RDWT-SVD. Dari hasil pengujian tingkat imperceptibility dan robustness dari kedua metode, memberikan rekomendasi bahwa teknik RDWT-SVD lebih baik untuk proteksi dan perlindungan hak cipta pada citra digital.
Kata Kunci Discrete Cosine Transform (DCT), Discrete Wavelet Transform (DWT), Redundant Discrete Wavelet Transform (RDWT), Singular Value Decomposition (SVD).

PENDAHULUAN - Teknik atau metode watermarking citra digital selalu dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan teknik watermarking yang lebih baik yaitu memiliki unsur robustness dan imperceptibility yang tinngi [1]. Robustness merupakan ketahananan watermark dari berbagai serangan dan upaya menghilangkan watermark yang disisipkan pada citra digital. Sedangkan imperceptibility merupakan ketidaktampakan perubahan file gambar atau citra digital yang dijadikan cover image akibat penyisipan watermark yang bisa dilihat atau dirasakan oleh panca indra manusia atau Human Visual System (HVS).

DOWNLOAD JURNAL

Related Posts

Post a Comment