gCLxcKKAJmbACaihfr7QajzX6AsZRlzTBM0AxvT0

JURNAL : Implementasi Sistem Informasi Bergerak Untuk Penguatan Surveilans Gizi di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul

Post a Comment
JURNAL : Implementasi Sistem Informasi Bergerak Untuk Penguatan Surveilans Gizi di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul
Abstrak. Gizi buruk saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Bantul. Studi pendahuluan di Puskesmas Banguntapan II menunjukkan bahwa selain angka gizi buruk yang masih tinggi, surveilans gizi juga belum berjalan optimal. Sebagian kegiatan surveilans berupa: pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, analisis dan interpretasi data, serta pelaporan, masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu aplikasi berbasis short message service untuk membantu penguatan surveilans gizi di lapangan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-November 2013 di Puskesmas Banguntapan II. Subjek penelitian adalah bidan dan kader posyandu di wilayah ini. Aplikasi yang dibangun meliputi: bagian antar muka yang ditanam di handphone pengguna dan bagian server. Data selanjutnya disimpan ke dalam database di puskesmas untuk bahan laporan lebih lanjut. Dengan implementasi aplikasi ini diharapkan surveilans gizi, khususnya deteksi kasus balita gizi buruk, berjalan lebih cepat, akurat, lengkap, dan berkesinambungan sehingga dapat dilakukan penanganan yang segera dan adekuat. 
Kata Kunci: sistem informasi bergerak, surveilans gizi, gizi buruk

Pendahuluan
Saat ini gizi buruk masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Kabupaten Bantul. Gambar 1 menunjukkan bahwa angka gizi buruk balita di Kabupaten Bantul dari tahun 2006 s.d. 2011 cenderung menurun. Angka tersebut juga sudah berada di bawah target nasional yang besarnya 5%, serta target Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang besarnya 2%. Meskipun demikian, angka tersebut masih belum mencapai target Bantul yang besarnya 0,32%. Gizi buruk pada anak balita dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan lainnya. Masalah tersebut antara lain: gangguan pertumbuhan, turunnya daya tahan tubuh balita sehingga balita lebih rentan menderita sakit infeksi, gangguan perkembangan kognitif, kelemahan, peningkatan

DOWNLOAD JURNAL

Related Posts

Post a Comment